Jumat, 06 Juni 2008

TEMPAT PEMBAYARAN ZAKAT LMI MADIUN

DIMANA ANDA MEMBAYAR ZAKAT?
1. Kantor LMI Cabang Madiun, Jl Semangka No. 32 Kejuron Madiun Telpon 7737722, 496857
2. Layanan Jemput Zakat : 7711556, 7867823, 7867824, 7609922, 7711900
3. Transfer Via Rekening-rekening LMI (tercantum di halaman belakang Bulletin Ukhuwah)
4. Menitipkan pada nama-nama di bawah ini:

Instansi :
1. Bappeda Kota Maya Falia 7823627
2. Dinas Pu Kota Pawoko 085645793355, Tutus Prasetya7803789 / 081330007143
3. Dinas Pendidikan Kota Joko Purwito 7810134
4. Dinsosnaker Kota Wiwik Widayati 482266 / 454288
5. Bps Kota Wahyu Catur 081335770857
6. Kantor Pelayanan Pajak ( Kpp Madiun ) Siti Suryani 08125962776, Erwin Kurniawan
08121758411
7. Kpp Ngawi Fitri H 081335927104
8. Kppn Madiun Ari Sulastri 7744755
9. Pt. Kantor Pos ( Gulun ) Agus Pudjiantoro 7764716
10. Pt. Telkom,Tbk Bambang Pujo L 7757800, Endang S 7701100
11. Pusdiklat Perhutani Dewi Supadmi A 7761641
13. Koperasi Husada Sejahtera Titin 7621834
14. Seketariat DPRD Kota Abdurrahim 081335441544
15 Puskesmas Banjarejo Nurul 081359212095
16 Disperindag Kota Wahyudi 7823620
17 Pt Panamas M Riza 085235071138
18 Apotek Millenium Antok 451258
19 Bank BRI Suhartini 492602
20 Cahaya Collection Khana Warlani 7818182
21 Lanud Iswajudi Rismanto 7823101
22 Polresta (Demangan) Dedik 7652244
23 Polwil Madiun Dany Eko 7865514
24 PT INKA Sigit ( Non Ka ) 085230441228
25 TB Bersama Subur H Ainul Bisri 451529
26 Dinas Kb & Catatan Sipil Crisna Judi 08165412813
27 SPH Madiun Farid 08121410075
28 KPH Lawu DS Susi Irawati 081359536234
29 Dinkes Kota Madiun Rini 7353135
30 KP2LN Sugeng M 7724722
31 Kantor Bea Dan Cukai Abdullah
32 BKD Kabupaten Madiun Miftah 7711900
33 Bagian Perlengkapan Kab. Madiun Dinarwan 7761666
34 Asuransi Jiwa Sraya Imam Mustofa 7746323

Rumah Sakit :
1. Rs. Soedono
 Bag. Gizi : Galuh 081335714625
 Wijaya Kusuma :Sri Athi’ Rahayu 7820201, Niken Dwi Nur A 081553419985
2. Rs. Griya Husada Fika Rosana (Apt) 7878038 / 08563358440
3. Rsi Siti Aisyah Singgih Wahyono 081335781955
4. Rs Sogaten Sufarida 081335756376, Heri P 7868317

Sekolah
1. Mit Bakti Ibu Slamet Mulyono 7722716
2. SMK 1 Slamet H 7746053
3. SMK 3 Pardi
4. SMK 4 Tyas
5. SMA 1 Kristianita 7636633
6. SMA 2 Retno 08125957770
7. SMA 3 Giri R 459716
8. SMA 6 Edi 7726121
9. SMP 4 Prasetyo 7621834
10. TK Al Husna Erma 7738600
11. SDIT Al Husna Anik 081335772144

PEDULI MUALAF

KEINGINAN MULIA SANG MUALLAF

Nama lengkap saya Nur Hidayati (nama Islam). Lahir di Surabaya tanggal 24 April 1990. Saya seorang pelajar salah satu SMA Negeri di Madiun. Saya anak ke 2 dari 3 bersaudara dengan kedua orang tua yang masih beragama Katolik, sedang saat ini saya beragama Islam (muallaf). Saya bertempat tinggal di salah satu perumahan di Madiun dengan ibu, nenek dan adik.
Bagaimana saya hijrah ke Islam? Pada waktu itu saya masih duduk di kelas 2 SMP dan mempunyai keinginan untuk sholat setelah melihat nenek yang beragama islam mengerjakan sholat. Saya utarakan niat saya pada saat itu kepada nenek.
Tetapi rupanya, baru tahun kemarin tepatnya pada tanggal 24 Februari 2007 saya mengucapkan syahadat pertama di depan seorang guru ngaji (yang sekarang ini menjadi guru ngaji saya). Dua bulan kemudian saya mengucapkan syahadat yang kedua di Departemen Agama dikarenakan harus mengurus perpindahan mata pelajaran dari Agama Katolik ke Agama Islam. Lewat bantuan serta dukungan teman-teman dan guru-guru di sekolah semua dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, saya juga mendapat sertifikat dari Departemen Agama dengan nama Islam saya yaitu NUR HIDAYATI, yang mempunyai arti cahaya hidayah yang diberikan Allah SWT.
Alhamdulillah, sampai saat ini orang tua sudah bisa menerima keputusan yang saya yakini. Dan karena keadaan ekonomi keluarga, tidak memungkinkan saya untuk melanjutkan sekolah,kalau dulu saya masih mendapat bantuan dari pihak gereja tapi setelah saya masuk Islam bantuan tersebut dihentikan. Sedangkan saya ingin kuliah. Ayah yang bekerja sebagai Wiraswasta, hidup dengan dua istri, merasa berat membiayai 2 keluarga dengan 5 anak. Saat ini, ayah saya tinggal di Surabaya bersama istri kedua dan tiga anaknya. Sedangkan ibu kandung saya adalah seorang ibu rumah tangga dan status dengan ayah tidak bercerai.
Kondisi itulah yang membuat ibu saya ragu-ragu untuk membiayai kuliah saya nantinya. Sedangkan saya mempunyai keinginan yang sangat besar untuk kuliah apalagi ditunjang prestasi sekolah saya. Untuk itulah, saya mengetuk kepedulian Bapak/Ibu untuk membantu mewujudkan cita-cita saya. Saya mempunyai keinginan bahwa suatu saat nanti mengajak ibu dan adik saya untuk hijrah ke Agama Islam. Melalui Lembaga Manajemen Infaq (LMI) Cabang Madiun, saya mengajukan permohonan ini. Demikian permohonan ini saya sampaikan. Semoga bisa membuka hati pembaca surat ini.

***

Demikian surat yang ditulis oleh Michele Clara di Madiun pada tanggal 05 Maret 2008 lalu. Sebuah perjalanan iman yang tidak semua bisa mengalaminya. Terputusnya aqidah dan berpindah pada aqidah yang sempurna menjadikan kita tersentuh. Betapa pergulatan bathin yang sangat panjang, selama lebih dari 5 tahun telah membawa perubahan dan keselamatan dunia dan akhirat. Terputusnya bantuan dari penggerak aqidah sebelumnya tidak mampu menghalangi niat suci untuk menemukan jati diri yang hakiki.
Madiun, 27 April 2008 dihadapan para donatur pada acara Silaturahim dan Kajian Donatur LMI Madiun menyerahkan bantuan dari donatur LMI kepada Michele Clara. Bantuan diserahkan oleh Ibu Endang Susilowati, perwakilan donatur dari PT TELKOM Madiun.
Apakah bantuan donatur LMI ini mampu meringankan kebutuhan Clara? Kami yakin belum. Masih banyak kebutuhan Clara yang selama ini dipenuhi oleh gereja belum tergantikan, apalagi mengingat cita-cita Clara yang sangat tinggi dengan prestasi yang cukup mendukung ke arah sana.
Untuk itu, siapapun Anda tidak harus mengalami sendiri mutasi Aqidah ini, cukuplah Clara dan “saudara-saudara kita yang baru” ini yang mengalami. Kita yang sudah sejak lama nyaman di jalan yang benar ini bisa membantu mewujudkan cita-cita mereka dengan apapun yang kita mampu. Mereka masih membutuhkan bantuan, tapi mampukah kita membantunya.

KAJIAN KELUARGA DONATUR BULAN MEI

PERTEMUAN RUTIN DONATUR LMI MADIUN

Bertempat di Hotel setia budi madiun, minggu, 25 Mei 2008 pukul 09.00 WIB, acara pertemuan rutin donator LMI yang diadakan setiap satu bulan sekali berjalan lancar dan khidmat. Acara yang dihadiri oleh para anggota donator tetap LMI dan para penerima zakat (mustahiq) tersebut merupakan kegiatan rutin LMI yang bertujuan untuk menjalin silaturahmi sesama muslim dan kaum dhuafa. Wujud nyata kepedulian LMI ini diwujudkan dengan mengundang beberapa orang kaum dhuafa yang sedang membutuhkan biaya pengobatan dan pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Untuk menempa iman umat muslim, pada acara tersebut LMI mengundang seorang penceramah dari Ponorogo, Bapak Drs. Syamsudin, Lc. yang bertindak sebagai pengisi acara kajian dengan tema “Meluruskan Niat Menggapai Keikhlasan.” Dalam ceramahnya beliau menghimbau kepada setiap muslim agar senantiasa meluruskan niat dan ikhlas demi mengharap Ridha Allah Swt semata dalam beramal dan beribadah kepada Nya. Sebab, amal ibadah seseorang yang mulia apabila tidak dilandasi oleh niat dan keikhlasan karena Allah Swt., maka sia-sialah amal ibadah tersebut.
Pada akhir acara, LMI meminta perwakilan dari donator untuk menyerahkan bantuan kepada kaum dhuafa berupa sejumlah uang tunai dan disaksikan langsung oleh para peserta pertemuan. Selaku ketua LMI Cabang Madiun, Bapak Miftahurrohman, menyampaiakan bahwa selama ini LMI telah memberikan bea siswa kepada 150 siswa berprestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu yang duduk di bangku SD, SMP, SMA. Disamping itu, LMI juga telah membentuk. Disamping itu, LMI juga telah membentuk klub olah raga, diantaranya yaitu Bola Voli. Untuk rencana ke depan LMI telah mengumpulkan sejumlah siswa sekolah untuk mengikuti pelatihan , entrepreneur, theatre, melukis, bimbingan belajar gratis, dan lain-lain. Seluruh dana dari kegiatan tersebut diambil dari dana infaq yang disumbangkan oleh donator setiap bulannya. Semoga keberadaan LMI ditengah masyarakat mampu untuk terus berkembang dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat pada umumnya dan kaum dhuafa pada khusunya. Hidup LMI !!!

LMI MADIUN BAGI-BAGI NASI BUNGKUS PADA ABANG BECAK

LMI MADIUN BAGI-BAGI NASI PADA ABANG BECAK

Lmi Madiun, 6 Juni 2008. Malam semakin larut ketika beberapa pengurus LMI Madiun menyusuri ruas-ruas jalan di Madiun untuk menyalurkan bantuan berupa nasi bungkus. Sasaran bantuan malam itu adalah masyarakat ekonomi bawah yang masih harus berjuang di malam hari untuk menghidupi keluarga di tengah carut-marut kehidupan.
Kenaikan harga BBM beberapa waktu yang lalu diakui semakin menambah panjang daftar masyarakat miskin di indonesia. Beratnya kehidupan semakin dirasakan oleh masyarakat yang menggantungkan diri pada penghasilan harian yang sangat mustahil untuk segera menaikkan pendapatan mereka. Pembagian nasi bungkus ini adalah wujud tanggung jawab sosial para donatur LMI dengan memberikan sedikit kesejukan pada mereka yang membutuhkan. Tidak kurang dari 100 abang becak, pengamen cilik, tuna wisma dan penderita cacat fisik menerima bantuan ini.
“Bagi masyarakat bawah seperti kami ini, kenaikan BBM betul-betul terasa amat berat, apalagi semua harga barang naik mengikuti harga minyak. Sementara pendapatan kami tidak kunjung meningkat.” Ungkap salah seorang tukang becak yang menerima bantuan.
Seorang bapak yang mengalami cacad fisik yang menerima bantuan mengaku bahwa beliau merasa sangat keberatan untuk membiayai sekolah anak-ankanya. Kelima anaknya diberikan kebebasan untuk menentukan pilihannya sendiri. Kepada bapak yang satu ini LMI Madiun juga memberikan bantuan dana untuk sedikit meringankan beban kehidupan beliau.
“Saya betul-betul merasa berat untuk membiayai sekolah mereka.sementara saya hanya kerja serabutan.”
LMI Madiun juga memberikan bantuan pada dua pengamen kecil yang masih setia mendatangi satu demi satu pengguna jalan di perempatan Jalan Bali Madiun. Dua anak kecil yang nampak kusut itu hanya tersenyum menerima bantuan dan nasi bungkus yang diberikan pengurus LMI. Mereka segera duduk di median jalan dan menikmati nasi bungkus sumbangan donatur LMI ini. Ketika ditanya kelas berapa, mereka hanya menjawab dengan sangat singkat, “satu.”
Di sela-sela kesibukan membagikan nasi kepada tukang becak yang mangkal di pinggir jalan, pengurus LMI Madiun menegaskan bahwa program semacam ini adalah salah satu bentuk kepedulian donatur melalui LMI Madiun kepada masyarakat.
“LMI Madiun telah merealisasikan program ini beberapa kali sebagai wujud kepedulian para donatur bersama LMI, sekali waktu kami berikan dalam bentuk bahan mentah, di lain waktu kami berikan matang seperti malam ini.” Demikian penegasan Miftahurrohman, SE Manajer Cabang LMI Madiun.

CLUB OLAH RAGA PELAJAR MADIUN

LMI MADIUN REALISASIKAN CLUB OLAH RAGA PELAJAR MADIUN

Lembaga Manajeman Infaq (LMI) - Lembaga Amil Zakat Propinsi Jawa Timur - Cabang Madiun akhirnya merealisasikan janjinya untuk ikut memajukan prestasi pelajar Madiun. LMI Madiun membuat terobosan baru dengan membentuk Club Cendekia untuk pelajar Madiun setelah 3 tahun memberikan beasiswa kepada siswa TK hingga SLTA, memberikan bimbingan belajar gratis serta pelatihan-pelatihan.
Dalam Club Cendekia, LMI Madiun ingin memberikan sumbangsih memajukan bersama potensi ketaqwaan, kecerdasan, dan ketrampilan. Club Cendekia memberikan kesempatan kepada pelajar Madiun untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya dengan menyediakan beberapa pilihan, English Club, Entrepreneur Club, Club Teater, Club Jurnalistik, Club Melukis dan Club Olah Raga. Club Olahraga yang telah dirintis dengan pembentukan club Bola Volley untuk pemuda pengangguran dan Remaja Masjid hampir setahun ini, sekarang akan bertambah jumlah keanggotaannya dengan bergaabungnya para pelajar dalam club ini. Club olah raga yang lain yang telah terbentuk adalah Club Bola Basket dan Club Sepak Bola. Latihan perdana 3 Club ini dilaksanakan di Lapangan Demangan untuk sepak bola dan memanfaatkan lapangan basket UII Madiun. Sementara untuk bola Volley yang biasanya berlatih rutin di Lapangan volley Dinkesos Naker Kota madiun kemarin juga memanfaatkan Lapangan Volley UII Madiun. Untuk latihan rutin nantinya sudah ada instansi yang menawari Lapangan Volley dan Basket.
LMI Madiun mencerdaskan sebagian pelajar Madiun dengan memberikan beasiswa kepada 150 anak setiap bulan, bimbingan belajar gratis, kursus komputer gratis, meningkatkan skill dengan Club Cendekia, kemudian bagaimana dengan peningkatan integritas moral mereka? LMI Madiun sejauh ini memulainya dengan memberikan sentuhan religi pada setiap kegiatan. Miftah mengungkapkan sangat mungkin nantinya LMI Madiun bekerja sama dengan pihak sekolah untuk melakukan pelatihan sejenis ESQ secara rutin sebagaimana telah beberapa kali dilaksanakan.
Club Cendekia sendiri dibentuk dengan semangat kebangkitan nasional pada tanggal 20 Mei 2008 di SMK 4 Madiun, diawali dengan Bedah Buku “YES! UJIANKU SUKSES! Oleh Mr. Fatan Fantastic-sang penulis buku. Dalam sambutannya Miftahurrohman, SE selaku Manajer Cabang LMI Madiun menyampaikan bahwa negara tak akan maju hanya oleh pemuda yang cerdas saja, negara membutuhkan pemuda yang memiliki skill tinggi di semua bidang, sehingga tidak sepantasnya para pemuda hanya membatasi diri pada potensi tertentu. Pesan ini juga disampaikan kepada para orang tua agar tidak membatasi potensi anak hanya yang sesuai dengan keinginannya.
Miftah menambahkan bahwa negara yang maju karena pemuda yang pandai dan memiliki skill tinggi di bidang masing masing juga belum cukup, satu hal yang sering dilupakan adalah integritas moral. Pemuda yang cerdas, memiliki skill tinggi hanya akan menjadikan negara ini maju akan tetapi tidak mensejahterakan rakyatnya, akan muncul di kemudian hari dari kalangan mereka koruptor dan diktator. Untuk mewujudkan kebaikan yang dicita-citakan itu Miftah menyarankan para pelajar untuk bisa memperdalam ilmu agama dengan tetap rajin mengaji di samping belajar, dimanapun dan kapanpun.
“Alangkah baiknya jika setiap sekolah bisa memfasilitasi aktifitas kerohanian secara rutin dan terstruktur baik seminggu sekali atau sebulan sekali. Sekolah juga bisa menyusun program mentoring untuk seluruh siswa, guna menyeimbangkan potensi potensi fikir dan dzikirnya. Insya Allah siswa yang diluluskan berprestasi dan memiliki integritas moral yang tinggi.”

PROFIL LMI

Sekilas LMI


SEJARAH

Bermula dari gagasan alumnus STAN-PRODIP (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Program Diploma) KEUANGAN Jakarta yang bekerja sebagai pegawai di lingkungan Departemen Keuangan dan BPKP (Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan) di wilayah Jawa Timur yang melihat perlunya pembentukan suatu lembaga formal yang dapat memberikan solusi terpadu tentang masalah ekonomi dan sosial di kalangan ummat Islam khususnya di Jawa Timur. Problem yang mendesak adalah perlunya suatu lembaga yang mengakumulasi potensi Zakat, Infaq, dan Shodaqoh (ZIS) dan selanjutnya melakukan pendistribusian dan pengelolaan secara tepat. Maka pada 17 September 1994 bertempat di Turen, Malang para alumni sepakat untuk membentuk sebuah lembaga yang bernama Yayasan Lembaga Manajemen Infaq Ukhuwah Islamiyah atau disingkat (LMI-UI) yang kemudian sekarang lebih dikenal dengan nama LMI ( Lembaga Manajemen Infaq).

Ada delapan personil yang terlibat dalam pertemuan di Turen, Malang diantaranya Agus Supartono, Muhammad Razikun, Helmy Afrul, Achmad Subagyo, Chandra Hadi, Achmad Fauzi, Agung Mediawan, dan Taridi.

LMI berdiri sebagai sebuah Yayasan Sosial yang tercatat dengan Akta Notaris Abdurachim, S.H., No.11, tanggal 4 April 1995 dengan nama Yayasan Lembaga Manajemen Infaq Ukhuwah Islamiyah. Dan kini, dengan SK gubernur No 451/1701/032/2005, Lembaga Manajemen Infaq (LMI) disahkan sebagai LAZ propinsi Jawa Timur.

Terus Berkembang

LMI mempunyai kegiatan utama menghimpun, mengelola, dan menyalurkan zakat, infaq, shodaqoh (ZIS) serta berusaha menciptakan iklim dan sarana bagi berkembangnya ekonomi dan sosial ummat Islam.

Awalnya Pusat Kegiatan LMI pertama kali berada di jalan Pucang Anom Timur No Surabaya kemudian sejak tahun 1997 pindah ke Jalan Gubeng Jaya I/41A Surabaya Telp. (031) 503 8567 sampai tahun 2005. Setelah itu LMI mempunyai sekretariat di Jalan Nginden Intan Raya No 12 Telp. (031) 5998484 Fax (031) 5920299 sampai dengan sekarang.Kini, LMI telah berkembang dengan 18 cabang yang tersebar di seluruh Jawa Timur. Dengan sejumlah program yang unik dan kreatif, LMI semakin menunjukkan perannya dalam pemberdayaan masyarakat.

Demikian juga dengan sisi Sumber Daya Manusia (SDM) yang terus bertambah. Berawal dari hanya 1 (satu) orang SDM yang diberi amanah untuk fokus sebagai pengelola lembaga. Pada tahun 2000 struktur kepengurusan LMI dirubah dengan menambahkan Dewan Pengurus dan Dewan Direksi. LMI mengangkat Firnawan Hendrayanto sebagai Direktur Harian pertama kali bulan Juli tahun 2002 dengan masa kerja sampai bulan Desember 2002. Kemudian pada bulan April 2003 mengangkat Agus Fathony sebagai direktur LMI yang kedua. Beliau bertugas sebagai direktur LMI selama 1 (satu) bulan. Kemudian pada bulan Mei 2003 Dewan Pengurus mengangkat Nurkholik sebagai direktur LMI yang baru dengan masa kerja sampai dengan bulan Desember 2004. Bulan Januari 2005 mengangkat Joko Erwanto sebagai direktur baru LMI. Beliau menjabat sebagai direktur LMI sampai bulan April 2006. Dalam rentang waktu bulan Mei 2006 sampai dengan bulan Februari 2007 Dewan Pengurus mengangkat Agung Wijayanto sebagai Pjs Direktur LMI. Kemudian pada bulan Maret 2007 Dewan Pengurus mengangkat Sigit Prasetya sebagai direktur LMI sampai sekarang. Kini, seiring dengan perjalanan waktu, SDM LMI menjadi 113 orang di seluruh Jawa Timur. Jumlah ini belum termasuk relawan dengan semua tingkatan.

Kemudian, pada Rapat Kerja 2008 lalu, LMI memamantapkan diri dengan tampil sebagai lembaga dana sosial yang tidak hanya mengelola dana ZIS, namun juga termasuk wakaf, hibah dan dana sosial lainnya. Diharapkan dengan adanya pengembangan ini, LMI semakin kokoh dalam mengarus utamakan ZISWAF dan menjadi semakin mengakar di level lokal dan nasional.

Ibarat padi, LMI semakin berisi semakin menunduk, makin tua, makin bijaksana. LMI pun mencaoba semakin peduli kepada masyarakat tak berpunya melalui program-program pemberdayaanya. Impian akan Indonesia sejahtera pun semoga bisa direalisasikan.
Dilubuk hati , Diujung pikiran. Peduli Untuk Berbagi, Siapapun Kita Menyimpan Energi. Peduli Untuk Berbagi.

VISI 2010

Menjadi lembaga dana sosial yang mengakar di Jawa Timur dan berperan di tingkat nasional serta menjadi pelopor dalam mengarusutamakan, menghimpun dan mendayagunakan zakat, infaq, shodaqoh, wakaf, hibah dan dana sosial lainnya untuk pemberdayaan ummat.

MISI
Mengarusutamakan zakat, infaq, shodaqoh, wakaf, hibah dan dana sosial lainnya sebagai sumberdaya pemberdayaan ummat, melalui sosialisasi dan pendidikan publik;

Menghimpun zakat, infaq, shodaqoh, wakaf, hibah dan dana sosial lainnya secara profesional, transparan, akuntabel;

Mendayagunakan zakat, infaq, shodaqoh, wakaf, hibah dan dana sosial lainnya secara tepat sasaran dan mengedepankan kemitraan profesional;

Melayani para pemangku kepentingan secara baik dan tepat melalui peningkatan terus menerus tata kelola kelembagaan, penguatan budaya kepedulian, learning & growth , kekokohan proses internal, dan in-time-delivery service .


ARTI LOGO LMI

Philosophy
Berani menjadi Pionir dalam pencetusan Program Kemanusiaan

Bentuk Logo
Garis lengkung bebas berwarna hijau tua diatas tulisan LMI menggambarkan bahwa LMI sebuah lembaga kemanusiaan yang dinamis. Fontologi/ bentuk huruf LMI berwarna hitam yang lentur menggambarkan kematangan serta dapat diandalkan.

Warna Logo
Garis bebas berwarna hijau tua dan oranye menggambarkan semangat yang terpancar dari organisasi sedangkan garis hijau muda di sisi paling atas menggambarkan program-program LMI yang selalu "up to date".

Tagline
"Care to Share" dalam bahasa Indonesia berarti kepedulian untuk berbagi dan hal tersebut mempertegas posisi LMI sebagai lembaga kemanusiaan yang lebih peduli.


LMI MADIUN
LMI Madiun diresmikan menjadi cabang ke sepuluh pada tanggal 11 September 2005. telah resmi terdaftar menjadi lembaga yang sah beroperasi di Kota dan Kabupaten Madiun