Jumat, 06 Juni 2008

LMI MADIUN BAGI-BAGI NASI BUNGKUS PADA ABANG BECAK

LMI MADIUN BAGI-BAGI NASI PADA ABANG BECAK

Lmi Madiun, 6 Juni 2008. Malam semakin larut ketika beberapa pengurus LMI Madiun menyusuri ruas-ruas jalan di Madiun untuk menyalurkan bantuan berupa nasi bungkus. Sasaran bantuan malam itu adalah masyarakat ekonomi bawah yang masih harus berjuang di malam hari untuk menghidupi keluarga di tengah carut-marut kehidupan.
Kenaikan harga BBM beberapa waktu yang lalu diakui semakin menambah panjang daftar masyarakat miskin di indonesia. Beratnya kehidupan semakin dirasakan oleh masyarakat yang menggantungkan diri pada penghasilan harian yang sangat mustahil untuk segera menaikkan pendapatan mereka. Pembagian nasi bungkus ini adalah wujud tanggung jawab sosial para donatur LMI dengan memberikan sedikit kesejukan pada mereka yang membutuhkan. Tidak kurang dari 100 abang becak, pengamen cilik, tuna wisma dan penderita cacat fisik menerima bantuan ini.
“Bagi masyarakat bawah seperti kami ini, kenaikan BBM betul-betul terasa amat berat, apalagi semua harga barang naik mengikuti harga minyak. Sementara pendapatan kami tidak kunjung meningkat.” Ungkap salah seorang tukang becak yang menerima bantuan.
Seorang bapak yang mengalami cacad fisik yang menerima bantuan mengaku bahwa beliau merasa sangat keberatan untuk membiayai sekolah anak-ankanya. Kelima anaknya diberikan kebebasan untuk menentukan pilihannya sendiri. Kepada bapak yang satu ini LMI Madiun juga memberikan bantuan dana untuk sedikit meringankan beban kehidupan beliau.
“Saya betul-betul merasa berat untuk membiayai sekolah mereka.sementara saya hanya kerja serabutan.”
LMI Madiun juga memberikan bantuan pada dua pengamen kecil yang masih setia mendatangi satu demi satu pengguna jalan di perempatan Jalan Bali Madiun. Dua anak kecil yang nampak kusut itu hanya tersenyum menerima bantuan dan nasi bungkus yang diberikan pengurus LMI. Mereka segera duduk di median jalan dan menikmati nasi bungkus sumbangan donatur LMI ini. Ketika ditanya kelas berapa, mereka hanya menjawab dengan sangat singkat, “satu.”
Di sela-sela kesibukan membagikan nasi kepada tukang becak yang mangkal di pinggir jalan, pengurus LMI Madiun menegaskan bahwa program semacam ini adalah salah satu bentuk kepedulian donatur melalui LMI Madiun kepada masyarakat.
“LMI Madiun telah merealisasikan program ini beberapa kali sebagai wujud kepedulian para donatur bersama LMI, sekali waktu kami berikan dalam bentuk bahan mentah, di lain waktu kami berikan matang seperti malam ini.” Demikian penegasan Miftahurrohman, SE Manajer Cabang LMI Madiun.

Tidak ada komentar: